Halaman
BENCANA ALAM
Bab
4
A. Peta Konsep
B. Pendahuluan
Pada Bab IV kita akan belajar tentang bencana alam. Kegiatan kita awali dengan
mengenang kembali tsunami Aceh 2004. Setelah mengerjakan kuis, kita belajar tentang
makna bencana alam. Secara berurutan, kita akan mempelajari bencana alam yang saling
berkaitan. Gempa bumi, tsunami, dan gunung meletus mengawali bagian ini. Banjir dan tanah
longsor kita pelajari kemudian. Puting beliung dan badai menjadi materi terakhir dari bab ini.
C. Berbagai Bencana Alam
Pagi itu hari Minggu, tahun 2004 hampir berakhir. Satu menit lagi pukul delapan WIB.
Penduduk Banda Aceh masih menikmati liburannya, karena kemarin hari Natal. Tiba-tiba bumi
berguncang keras. Waktu guncangan beberapa menit, cukup lama untuk ukuran gempa bumi.
Banyak bangunan roboh. Ribuan orang tewas.
Begitu guncangan selesai, banyak penduduk Banda Aceh berkeliling kota, menyaksikan
kotanya hancur. Sementara itu, laut surut ratusan meter. Banyak penduduk yang tinggal di
pantai mencari ikan yang menggelepar di pasir pantai. Mereka tidak sadar, bahaya yang jauh
lebih besar mengancam jiwa.
Mendadak gelombang laut yang sangat tinggi datang. Begitu tingginya, sehingga
terjangannya masuk ke daratan, sejauh 12 km. Di pantai, orang tersapu ombak tiada daya.
Di tengah kota, orang panik berlarian dikejar air laut. Ada yang berhasil menyelamatkan diri,
namun banyak pula yang akhirnya tenggelam. Kali ini, ratusan ribu orang yang tewas.
BENCANA ALAM
BADAI
GUNUNG MELETUS
BANJIR
GEMPA
TSUNAMI
PUTING BELIUNG
TANAH LONGSOR
AKIBAT
CARA MENGATASI
PENYEBAB
CIRI-CIRI
Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SD/MI Kelas VI
34
Dari lepas pantai Banda Aceh, ombak besar yang disebut tsunami ini menyebar ke
seluruh penjuru dunia. Dalam 15 menit, menerjang pantai Sumatera Utara. Dalam 90 menit,
menerjang pantai Thailand. Selanjutnya, tsunami itu menerjang Sri Lanka dan Maladewa.
Bahkan, 7 jam kemudian menerjang sepanjang pantai timur Afrika, dari Somalia sampai Afrika
Selatan! Ratusan ribu lagi orang yang tewas mengenaskan. Keseluruhan korban jiwa lebih
dari 300.000 orang.
Gempa yang disusul tsunami ini tidak hanya mengejutkan orang awam. Bahkan para
ilmuwan pun sangat terkejut, karena selama ini peristiwa serupa hanya terjadi di sekitar
Samudera Pasifik. Alat peringatan dini tsunami pun saat itu oleh PBB hanya dipasang di
sekitar Samudera Pasifik. Ada yang mencatat gempa ini berkekuatan 9,3 skala Richter, yang
berarti terkuat kedua sepanjang sejarah manusia. Gempa yang lebih dahsyat berkekuatan
9,5 skala Richter hanya sekali terjadi yaitu di Chili tahun 1960. Tsunaminya terkuat sepanjang
masa, jika dilihat dari jumlah korban yang tewas.
Peristiwa ini memberikan pembelajaran kepada kita, betapa pentingnya memahami
karakteristik berbagai bencana alam. Pemahaman tentang daerah rawan bencana, tanda-
tanda akan terjadinya bencana, dan bagaimana cara menyelamatkan diri. Pemahaman ini
barangkali bisa menyelamatkan banyak orang. Semua upaya harus kita lakukan, karena kita
tidak tahu sebelumnya apa yang Tuhan takdirkan.
Sumber: Wikipedia
Gambar No.11.
Tsunami menerjang Banda Aceh, Desember 2004 (kiri).
Saat-saat gelombang tsunami yang tinggi menerjang daratan Thailand (kanan)
1. Tantangan
Beberapa materi yang akan kita pelajari sesungguhnya sudah kita kenal. Ayo kita buktikan!
Isilah teka-teki (Kuis No.18) berikut ini dengan memperhatikan gambar dan membaca
soalnya.
Soal
Mendatar:
2. Gempa ... , guncangan pada permukaan tanah tempat kita berpijak
3. ... longsor terjadi di lereng-lereng yang tererosi
4. ... meletus (menulisnya dari kanan ke kiri)
Menurun
1. Sering terjadi di daerah yang berada di sekitar sungai besar.
2. Puting ... Angin yang berputar, berbentuk mirip belalai gajah, menukik dari awan sampai
permukaan bumi.
Bencana Alam
35
3. Gelombang laut yang sangat tinggi menghantam daratan sampai beberapa kilometer.
5. Disebut juga badai, angin kencang yang biasanya disertai hujan lebat, di kawasan yang
luas.
6. Kebakaran ... ,sering terjadi di Sumatera dan Kalimantan pada musim kering
2. Memahami Bencana Alam
Bencana alam adalah kejadian alam yang menyebabkan korban harta maupun jiwa.
Bencana alam disebabkan oleh kejadian di kulit bumi atau cuaca yang tidak normal. Jenis
bencana alam antara lain gempa bumi, banjir, puting beliung, badai, tsunami, gunung meletus,
tanah longsor, atau kebakaran hutan. Namun kebakaran hutan tidak kita bahas karena jarang
menimbulkan korban jiwa.
Sesungguhnya ada juga bencana yang bukan karena faktor alam, seperti semburan
lumpur panas, pesawat jatuh, kapal tenggelam, terbakarnya gedung, runtuhnya gedung,
runtuhnya tambang, ledakan tangki bahan bakar, dsb.
Bencana alam, jika dilihat dari penyebabnya, dapat dikategorikan jadi dua. Pertama,
bencana yang murni karena kejadian alam. Kedua, bencana yang disebabkan kesalahan
manusia. Bencana bisa juga disebabkan kombinasi keduanya. Coba diskusikan dengan
rekanmu, masing-masing bencana alam termasuk kategori mana.
a. Gempa Bumi
Gempa bumi merupakan guncangan yang terjadi di permukaan bumi. Ilmu yang mempelajari
gempa disebut seismologi. Alat untuk mengukur kekuatan gempa namanya seismograf.
Charles F.Richter pada tahun 1935 mengembangkan skala kekuatan gempa. Angka pada
skalanya tidak ada batas bawahnya maupun atasnya. Gempa berkekuatan 1 skala Richter
akan mengguncang bumi dalam radius 100 km dari pusat gempa. Gempa berkekuatan 2
skala Richter akan mengguncang wilayah dalam radius 10 kalinya yaitu radius 1000 km,
dan energi yang dilepaskan 32 kalinya, demikian seterusnya. Gempa berkekuatan 3,5 Skala
Richter mulai terasa oleh manusia. Gempa berkekuatan di bawahnya hanya terdeteksi oleh
Kuis No.19. Teka Teki Silang (TTS)
Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SD/MI Kelas VI
36
seismograf. Gempa berkekuatan 12 skala Richter diperkirakan akan mampu membelah bumi
menjadi dua! Namun kita tidak perlu khawatir. Kulit bumi hanya mampu menyimpan energi
setara gempa berkekuatan 10 skala Richter.
Bayangkanlah bumi ini seperti telur rebus. Apabila kita kupas, bagian kulit luar telur
yang keras itu akan berupa lempengan. Lempeng tektonik agak mirip dengan kulit telur yang
keras itu. Lempeng tektonik merupakan lapisan paling luar dari permukaan bumi. Lempeng
samudera berarti sebagian besar bentuk permukaannya berupa lautan. Lempeng benua berarti
sebagian besar permukaannya berupa daratan. Ketebalannya, yang paling tipis 5 km, yaitu di
tepi lempeng samudera. Lempeng yang paling tebal mencapai 75 km, yaitu di pegunungan.
Di seluruh permukaan bumi, ada tujuh lempeng besar dan beberapa lempeng kecil.
Lempeng ini bergerak sekitar 4-7 cm dalam setahun, dengan arah yang berbeda-beda. Ada
yang saling bertabrakan, ada yang saling menjauh, ada yang saling bergesekan. Kalian lihat
gambar no.11, wilayah kita tempat pertemuan beberapa lempeng. Wilayah pertemuan antar
lempeng biasanya berupa palung laut. Wilayah seperti ini rawan gempa.
Sumber: Wikipedia, diolah kembali
Gambar No.12. Lempeng tektonik (kiri).
Wilayah Indonesia merupakan lokasi pertemuan beberapa lempeng tektonik (kanan).
Pada daerah pertemuan lempeng tektonik, terjadi tekanan. Tekanan ini menyimpan energi.
Gempa bumi terjadi bilamana energi yang tersimpan di dalam bumi, tiba-tiba dilepaskan.
Energi ini bergerak ke permukaan bumi berupa gelombang gempa. Gelombang gempa ini
menjalar keluar dari pusat gempa.
Berbeda dengan bencana alam lainnya, gempa bumi sama sekali tidak didahului dengan
tanda-tanda tertentu. Namun, lokasinya memang dapat diperkirakan yaitu di sekitar zona
pertemuan lempeng tektonik.
Bila sedang dalam ruangan ketika terjadi gempa bumi, kita harus secepatnya ke luar
ruangan.Anak-anak dan orang lanjut usia keluar terlebih dahulu. Ibu-ibu menyusul, dan terakhir
para bapak dan remaja. Bila pintu keluar terlalu jauh, maka kita harus bersembunyi di kolong
tempat tidur atau di kolong meja. Kepala kita tundukkan, kita lindungi dengan tangan. Bila
sudah di luar, kita harus menjauh dari bangunan. Karena gempa bumi selalu diikuti dengan
gempa susulan, maka kita tidak boleh mendekati bangunan sampai situasinya benar-benar
aman. Apabila lokasi kita di dekat pantai, kita harus menjauhi pantai karena ada kemungkinan
terjadinya tsunami.
Bencana Alam
37
Sumber: Wikipedia dan Encarta 2007
Gambar No.13. Dua lempeng tektonik saling menjauh, di Eslandia.
Sumber: Wikipedia, diolah kembali
Gambar No.14. Dua lempeng tektonik saling bersimpangan,
di Pegunungan San Andreas, Kalifornia, Amerika Serikat.
Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SD/MI Kelas VI
38
b. Tsunami
Tsunami merupakan gelombang air laut yang menerjang masuk beberapa kilometer ke
daratan. Tsunami berasal dari bahasa Jepang
tsu
yang berarti pelabuhan dan
nami
yang
berarti gelombang. Disebut demikian, karena ketika para nelayan Jepang pulang dari tengah
laut yang tenang, menjumpai pelabuhannya porak poranda diterjang gelombang. Di tengah
laut, memang gelombang tsunami tidak muncul ke permukaan karena berasal dari dasar laut.
Namun begitu sampai di dasar laut dangkal, gelombang ini akan naik mengikuti ketinggian
dasar laut. Begitu sampai pantai, gelombang ini pun muncul ke permukaan dan menerjang
masuk jauh ke daratan.
Tsunami bisa ditimbulkan antara lain oleh gempa bumi atau letusan gunung berapi bawah
laut. Namun penyebab yang paling sering terjadi adalah yang pertama yaitu gempa di dasar
laut. Ketika dasar samudera terangkat karena gempa, muncul serangkaian gelombang ke
semua penjuru. Peristiwa ini bagaikan batu kita jatuhkan ke kolam, riak air akan menyebar ke
segala penjuru.
Tsunami yang disebabkan gempa bumi, bisa diketahui tanda-tandanya. Pertama, didahului
gempa bumi. Kedua, laut surut beberapa ratus meter. Namun tanda-tanda ini tidak selalu
muncul. Apalagi bila gempa bumi pemicu tsunami terjadi di tempat yang jauh dari tsunami.
Untuk mendeteksi dini adanya tsunami para ahli membuat alat yang disebut tsunameter.
Alat ini diletakkan di dasar samudera. Ketika terjadi tsunami yang lewat di atasnya, alat ini
mendeteksinya melalui perubahan tekanan air. Bila ini terjadi, alat ini mengirimkan sinyal
ke pelampung di atas permukaan samudera. Pelampung akan mengubah sinyal menjadi
gelombang radio dan mengirimkannya ke satelit di orbit bumi. Satelit kemudian akan
mengirimkan peringatan ke stasiun peringatan tsunami yang ada wilayah rawan tsunami.
Setelah mendapat sinyal dari satelit, alarm di stasiun peringatan akan berbunyi.
Bila ada tanda-tanda akan terjadi tsunami, kita harus secepat mungkin menjauhi pantai.
Jika ada, carilah daratan yang paling tinggi. Perlu diingat, gelombang tsunami datang beberapa
kali, dengan selang waktu 5 s.d. 40 menit. Setelah situasi benar-benar aman, barulah kita
boleh kembali ke tempat tinggal kita.
Sumber: Wikipedia, diolah kembali
Gambar No.15. Proses terjadinya tsunami. Laut semula tenang. Tiba-tiba surut ratusan me-
ter. Beberapa menit kemudian datang gelombang besar beberapa kali, dengan selang 5 s.d.
40 menit menerjang pantai dan masuk jauh ke daratan
Bencana Alam
39
c. Gunung Meletus
Gunung berapi dibentuk oleh akumulasi magma yang keluar melalui celah kerak bumi.
Ada gunung berapi yang berlereng curam, ada juga yang landai, atau bahkan datar, baik
dataran tinggi maupun dataran rendah.
Magma adalah batuan cair yang terbentuk di bawah permukaan bumi. Magma berbentuk
cair karena tekanan dan suhu yang sangat tinggi di kedalaman 80-100 km. Magma dapat
keluar melalui celah yang menuju ke permukaan bumi. Magma yang keluar itulah, apabila
tertimbun terus menerus akhirnya menjadi gunung.
Bahaya gunung meletus adalah material yang dikeluarkannya. Letusan kecil mengeluarkan
lava pijar, awan panas, lahar panas, lahar dingin, dan debu. Letusan yang dahsyat dapat
melontarkan lava cair, agak padat, maupun pecahan batuan.
Letusan gunung berapi dapat menyebabkan bencana yang lain. Apabila gunung yang
meletus berada di bawah permukaan laut, dapat menyebabkan bencana tsunami. Apabila
gunung itu berada di daratan, letusannya yang dahsyat dapat menimbulkan gempa bumi.
Letusan gunung berapi yang paling banyak menelan korban jiwa terjadi pada tahun 1815.
Saat itu, gunung Tambora di Sumbawa meletus dahsyat. Jumlah korban jiwa diperkirakan
92.000 orang. Padahal saat itu jumlah penduduk tidak sebanyak sekarang. Debunya
memenuhi atmosfer bumi, menghalangi sinar matahari berbulan-bulan. Terjadi musim dingin
berkepanjangan di Eropa dan Amerika Utara. Tanaman dan ternak mati. Bencana kelaparan
terjadi di kawasan itu. Para ahli sejarah menyebutnya sebagai ` tahun tanpa musim panas' di
kawasan itu.
Letusan paling banyak menelan korban jiwa kedua tahun 1883. Gunung Krakatau di Selat
Sunda meletus dahsyat. Korban jiwa sebanyak 36.000 orang. Tsunami yang ditimbulkannya
setinggi 30 m. Letusannya terdengar sampai Australia. Ini adalah suara terkeras sepanjang
sejarah. Debunya membumbung ke angkasa setinggi 80 km, bergerak ke seluruh penjuru.
Hampir di seluruh dunia, langit gelap beberapa hari. Seorang pelukis Norwegia melukiskannya.
ª Tiba-tiba langit menjadi merah darah; Saya berdiri gemetar penuh ketakutan; Saya seolah
mendengar alam berteriak tiada hentiº , demikian katanya. Jarak Krakatau-Norwegia adalah
11.000 kilometer.
Di Indonesia terdapat paling tidak 150 gunug berapi yang masih aktif. Gunung Tambora,
Rinjani, Semeru, Bromo, Merapi, Galunggung, dan masih banyak lagi. Banyak bencana
yang bisa ditimbulkannya. Tapi gunung yang sedang bersahabat, keindahannya luar biasa.
Tanahnya subur. Potensinya untuk pariwisata harus kita kembangkan.
Sumber: Wikipedia diolah kembali dan indonesia-1.com.
Gambar No.16
. Tsunameter (kiri).
Pantai Pangandaran setelah gempa dan tsunami tahun 2006 (kanan).
Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SD/MI Kelas VI
40
Sumber: Wikipedia
Gunung meletus disebabkan celah yang menuju permukaan bumi tersumbat. Penyumbatan
ini bisa disebabkan kubah lava, ataupun material lainnya Tekanan akibat desakan magma
semakin lama semakin kuat. Apabila tekanan lebih kuat daripada penyumbatan, terjadilah
letusan.
Gunung meletus biasanya didahului beberapa tanda, sesuai karakteristik gunung berapi
itu. Tanda-tanda akan meletusnya G. Merapi, diantaranya adanya letusan kecil, gempa kecil,
guguran lava pijar dan keluarnya awan panas. Untuk G. Kelut, suhu air kawah meningkat
sampai mendidih, terbentuk awan dari penguapan air kawah bercampur asap, muncul kubah
lava di tengah kawah, dan adanya getaran-getaran kecil.
Namun kadang-kadang letusan gunung berapi tanpa didahului tanda apapun. Contohnya
adalah letusan G. Bromo tahun 2004. Saat banyak wisatawan menikmati pemandangannya,
tiba-tiba letusan terjadi di kawah Bromo.
Dalam kondisi normal, setiap gunung berapi dipantau terus menerus oleh petugas di pos
pengamatan. Jika ada peningkatan aktivitas dari gunung tersebut, statusnya ditingkatkan
menjadi waspada. Jika aktivitasnya semakin intensif, statusnya ditingkatkan lagi menjadi siaga,
sarana keadaan darurat disiapkan. Pada tingkat yang paling tinggi yaitu awas, penduduk di
daerah bahaya harus segera diungsikan. Pada tahapan ini, biasanya sudah terjadi letusan
pendahuluan yang tidak begitu kuat.
Sumber: Wikipedia
Gambar No.17. G. Krakatau kini, dilihat dari atas tampak terbelah di bagian utaranya (kiri).
Lukisan karya pelukis Norwegia menggambarkan letusan Krakatau (kanan).
Gambar No.18. Gunung Merapi di Jawa Tengah sedang mengeluarkan awan panas yang
sangat berbahaya karena suhunya sangat tinggi (kiri). Kawah G. Bromo (kanan)
Bencana Alam
41
d. Banjir
Banjir ada beberapa macam. Banjir bisa terjadi di wilayah pantai akibat terjangan
badai. Banjir bisa juga dipicu oleh tsunami. Ada juga banjir karena rob, luapan air laut ketika
gelombang pasang. Namun yang paling banyak terjadi adalah banjir luapan air karena curah
hujan yang sangat tinggi.
Ketika hujan turun, sebagian airnya disimpan tanah. Sebagian lainnya diserap tumbuhan,
sebagian menguap, atau mengalir di permukaan tanah. Banjir terjadi ketika tanah dan
tumbuhan tidak mampu lagi menyerap air. Air yang tak terserap akan mengalir di sungai dan
saluran air lainnya. Air yang mengalir di permukaan bumi ini akan ditampung oleh waduk,
bendungan, telaga, danau, dsb. Bila volume air begitu besar sehingga tidak tertampung lagi,
terjadilah banjir.
Banjir bukan saja merusak harta benda atau membawa korban jiwa. Derasnya aliran air
menyebabkan erosi di bagian hulu dan pengendapan di bagian hilir. Makhluk hidup seperti
ikan dan tanaman pertanian yang memiliki habitat di air seringkali menjadi musnah. Lalu lintas
menjadi terganggu karena jalanan menjadi rusak. Kegiatan perekonomian menjadi lumpuh.
Sembako langka, harganya pun membumbung tinggi. Infrastruktur lain seperti jembatan,
gedung sekolah, PLTA, saluran air bersih, jaringan listrik, menjadi rusak. Kerugian menjadi
berlipat ganda.
Banyak kota di Indonesia yang menjadi langganan banjir. Jakarta hampir setiap tahun
banjir, seringkali beberapa kali dalam satu kali musim penghujan. Semarang terkenal dengan
banjir rob. Surabaya dan Bandung pun menjadi langganan banjir.
Sumber: mediaraharja.com
Gambar No.19. Banjir di Jakarta 2007.
Banjir terdahsyat sepanjang sejarah terjadi di daerah aliran Sungai Kuning, China. Sungai
ini seringkali banjir dengan korban jiwa yang besar, antara lain tahun 1887, 1931, dan 1938.
Korban jiwa paling banyak terjadi saat banjir tahun 1931, diperkirakan 1 s.d. 3,7 juta orang
tewas.
Penyebab banjir antara lain curah hujan yang tinggi dan penggundulan hutan. Genangan
sampah, pemukiman di bantaran sungai, dan pendangkalan waduk juga menjadi penyebabnya.
Beberapa penyebab tersebut sebagian diantaranya merupakan kesalahan manusia. Jadi
sesungguhnya banjir bisa kita cegah. Coba diskusikan dengan teman-temanmu tentang
penyebab banjir lainnya dan bagaimana cara menanggulangi banjir!
Sebelum banjir datang, biasanya didahului tanda-tanda. Diantaranya, hujan selama
berhari-hari. Kadang-kadang yang hujan daerah yang lebih atas atau bagian hulu sungai. Air
sungai semakin keruh dan permukaannya semakin tinggi.
Apabila terjadi tanda-tanda akan banjir, maka dilakukan evakuasi. Barang-barang berharga
diamankan untuk menghindari pencurian. Pintu air pengaman di tanggul sungai harus dibuka,
karena bila jebol justru bisa berakibat fatal. Jebolnya tanggul akan menyebabkan aliran banjir
akan menerjang dengan kencang.
Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SD/MI Kelas VI
42
Tanah longsor terkait erat dengan banjir. Perbedaannya, banjir terjadi di daerah yang
rendah atau relatif lebih rendah dibandingkan dengan daerah sekitarnya. Sedangkan tanah
longsor terjadi di wilayah yang berupa lereng yang struktunya lemah. Tanah longsor yang
hanyut di sungai bisa menyebabkan banjir.
Sebelum terjadinya tanah longsor, biasanya didahului tanda-tanda tertentu. Hujan
berlangsung lama. Muncul suara dan getaran kecil di atas lereng. Kemudian. terjadi longsoran-
longsoran kecil.
Bila muncul tanda-tanda akan terjadi longsor, sebaiknya penduduk diungsikan. Bisa juga
dilakukan tindakan proaktif. Penduduk yang bertempat tinggal di lereng yang rawan longsor
direlokasi. Untuk kepentingan ini, tentunya fasilitasi dari pemerintah sangat dibutuhkan.
f. Puting Beliung
Puting beliung disebut juga tornado. Bentuknya berupa pusaran angin yang berkembang
dari awan hitam tebal (cumulonimbus). Dari awan, pusaran angin turun sampai ke permukaan
bumi. Bentuknya berupa terowongan awan yang mengecil di bagian bawah, dengan serpihan
material berpusar di sekitarnya. Jadi agak mirip belalai gajah. Materialnya berupa debu, pasir
atau serpihan batu.
Puting beliung yang sangat kuat bisa menghancurkan bangunan, bahkan mampu
mengangkat rumah dari fondasinya. Angin ini juga mampu melontarkan kendaraan ke udara,
dan kuat mengangkat kereta api dari relnya.
Sumber: reuters.com
Gambar No.20. Kerjasama tentara dan warga desa mencari korban tanah longsor
di Karanganyar Jawa Tengah, tahun 2007.
e. Tanah Longsor
Tanah longsor adalah anjloknya massa tanah dan batuan menuruni lereng bukit atau
gunung. Tanah longsor biasanya terjadi ketika air hujan meresap ke lahan di puncak bukit
atau gunung. Aliran air kemudian menyusup ke rekahan-rekahan batuan.. Akhirnya aliran itu
bertemu dengan material yang licin, seperti serpihan batu atau lempung. Posisi material ini
miring menghadap ke lembah. Semakin lama airnya semakin menggenang, sehingga semakin
berat. Akhirnya penopang lereng tidak mampu lagi menahan beban. Massa tanah dan batuan
pun tergelincir di sepanjang lereng.
Bencana Alam
43
Puting beliung memang bisa terjadi di semua benua kecuali Antartika. Negara yang paling
sering mengalami puting beliung adalah AS. Di Indonesia puting beliung bisa terjadi, tetapi
tidak begitu kuat. Ini adalah keuntungan kita yang terletak di ekuator dan sekitarnya.
Terjadinya puting beliung dimulai dengan adanya awan cumulonimbus. Dari bagian atas
awan, udara yang kering dan dingin bergerak turun. Sementara itu, udara yang panas dan
mengandung uap air dari permukaan bumi bergerak naik. Keduanya bertabrakan sehingga
terjadilah pusaran angin. Arah pusarannya bergantung lokasinya. Bila puting beliung terjadi
di selatan khatulistiwa, arah pusarannya searah dengan putaran jarum jam. Sebaliknya, bila
puting beliung terjadi di utara khatulistiwa, arah pusarannya berlawanan arah dengan putaran
jarum jam.
Tanda-tanda puting beliung diawali munculnya bentuk mirip ujung belalai dari awan. Angin
bertiup kencang. Kadang disertai gerimis dan sambaran petir. Debu membumbung membentuk
corong dengan moncong menghadap ke atas.
Selama puting beliung berlangsung, orang sebaiknya segera mencari perlindungan di
ruang bawah tanah. Tempat berlindung bisa juga di bagian dalam gedung yang konstruksinya
paling kuat. Kalau kita di dalam kendaraan, sebaiknya segera menjauh karena dapat terguling.
Kalau kita di dekat pohon, juga segera menjauh karena dapat roboh. Bangunan-bangunan yang
besar dan luas seperti aula, dan gedung olah raga rawan roboh sehingga harus dihindari. Jika
kita sudah terlanjur di luar dan ada puting beliung, sebaiknya segera tiarap dan melindungi
kepala kita dari material yang dibawanya.
Sumber: Wikipedia, diolah kembali
Gambar No.21. Proses terjadinya puting beliung.
g. Badai
Badai merupakan kondisi cuaca yang buruk. Badai ditandai dengan tiupan angin yang
kencang. Biasanya, badai disertai hujan deras, dan sambaran petir. Tiupan angin ini biasanya
disertai dengan material tertentu bergantung pada kondisi geografisnya. Material itu bisa
berupa debu, pasir, salju, atau bahkan butiran es. Badai pasir biasa terjadi di wilayah gurun
pasir. Badai salju ataupun es seringkali terjadi di wilayah beriklim sedang dan dingin. Badai
tropis adalah badai yang berawal dari daerah tropis.
Badai tropis bermacam-macam. Di wilayah AS disebut
Hurricane
, terjadi antara bulan
Juni-Oktober. Di Amerika Latin, Pasifik Selatan, dan Samudera Hindia disebut
Cyclone
, terjadi
antara Desember-Maret. Di bagian barat Pasifik Utara, Asia Timur, Indochina, dan Asia Selatan
disebut
Typhoon
, terjadi antara bulan April-September.
Badai tropis terdahsyat sepanjang sejarah melanda Bangladesh tahun 1970. Badai Bhola
ini menewaskan 500.000 orang. Badai tropis terdahsyat kedua menerjang India tahun 1839.
Badai Coringa ini menewaskan 300.000 orang.
Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SD/MI Kelas VI
44
Badai bisa terjadi bila ada pusat tekanan rendah dengan suhu minimal 27
o
C. Pusat
tekanan rendah ini muncul karena udara naik membawa uap air. Angin yang menuju pusat
tekanan rendah telah melalui perairan samudera yang hangat. Udara ini membawa uap air,
yang seolah menjadi bahan bakar untuk badai. Angin ini mengalami pembelokan karena
adanya rotasi bumi. Angin berputar inilah yang menyebabkan putaran badai. Badai jarang
terjadi di wilayah ekuator, karena di sini angin tidak begitu kencang.
Uap air yang hangat naik sehingga mengalami kondensasi. Uap air mengembun, dari gas
menjadi cair. Dalam proses ini, udara melepaskan panas. Panas inilah yang menggerakkan
badai, ibarat mesinnya. Saat semuanya bekerja bersama, muncullah angin kencang disertai
hujan lebat. Bila badai melewati laut, terjadilah gelombang yang sangat tinggi. Badai akan
berhenti apabila sampai di wilayah yang suhunya rendah.
Mirip puting beliung, kecepatan angin pada badai yang kuat bisa mencapai 250 km/jam.
Apa bedanya badai dengan puting beliung? Diameter wilayah yang terkena dampak badai
bisa mencapai 200 km. Puting beliung yang kuat berdiameter hanya 2 km. Badai memiliki
durasi 12 s.d. 200 jam. Puting beliung yang kuat hanya berlangsung sekitar 1 jam saja. Jarak
tempuh badai bisa mencapai ribuan kilometer, sedangkan puting beliung paling kuat hanya
ratusan kilometer.
Cakupan wilayah badai amat luas. Tanda-tandanya bisa diamati oleh petugas Badan
Meteorologi dan Geofisika (BMG). Para petugas ini akan memberikan peringatan bila ada
wilayah yang akan terkena badai. Para petugas ini membuat perkiraan berdasarkan data-data
yang diperoleh dari berbagai alat, antara lain dari satelit cuaca.
Badai terutama membahayakan transportasi. Jadi bila ada peringatan akan terjadi
badai, kapal laut dan pesawat udara harus menunda keberangkatannya. Bila badai akhirnya
menerjang tempat tinggal kita, maka cara menghadapi puting beliung bisa kita praktikkan.
Sumber: Encarta 2007 dan Wikipedia
Gambar No.22. Kota New Orleans (AS) porak poranda diterjang badai Katrina tahun 2005
(kiri). Sebuah rakit diterjang badai. Lukisan tahun 1850 karya pelukis Eropa (kanan).
Tahun 2005 negara adikuasa AS tidak berdaya menghadapi hurricane Katrina. Penduduk
di dua negara bagiannya terjebak badai berhari-hari, kehabisan makanan dan obat-obatan.
Badai yang menerjang Myanmar Mei 2008 diperkirakan menewaskan 100 ribu orang.
Di Indonesia, yang sering terjadi dan banyak menyebabkan korban adalah badai dari laut
yang berimbas ke daratan. Badai ini ditandai dengan angin kencang disertai hujan lebat. Di
laut, badai ini menyebabkan gelombang yang tinggi selama berhari-hari. Korban jiwa biasanya
terjadi secara tidak langsung. Korban banyak terjadi karena kecelakaan transportasi, terutama
jalur laut.
Bencana Alam
45
D. Rangkuman
1. Bencana alam merupakan kejadian alam yang menimbulkan korban.
2. Jenis bencana alam antara lain gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir,
tanah longsor, angin puting beliung, dan badai.
3. Wilayah Indonesia terletak di pertemuan beberapa lempeng tektonik. Akibatnya,
sering terjadi gempa bumi, tsunami, dan gunung meletus.
4. Indonesia terletak di wilayah tropis, angin puting beliung dan badai relatif jarang
terjadi.
5. Masing-masing bencana alam memiliki karakteristik berbeda. Penting bagi kita
untuk mengetahui tanda-tandanya dan cara menyelamatkan diri.
E. Evaluasi
Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat namun jelas!
1. Mengapa wilayah Indonesia rawan gempa bumi?
2. Jelaskan beberapa cara mencegah banjir!
3. Kelompokkan bencana alam yang kamu ketahui berdasarkan penyebabnya, yaitu yang
karena kesalahan manusia dan yang murni peristiwa alam!
4. Mengapa di wilayah Indonesia relatif jarang terjadi badai tropis?
5. Jelaskan keterkaitan antara gempa bumi, tsunami, dan gunung meletus!
6. Jelaskan keterkaitan banjir dengan tanah longsor!
7. Mengapa korban tsunami di Aceh begitu besar?
8. Bagaimana cara menyelamatkan diri ketika terjadi gempa bumi?
9. Bagaimana cara menyelamatkan diri ketika terjadi puting beliung?
10. Apa perbedaan antara puting beliung dengan badai?
3. Hikmah Bencana Alam
Mencegah bencana alam memang di luar kemampuan umat manusia. Namun ada hikmah
di balik setiap musibah. Gempa bumi dan tsunami di Aceh bisa kita jadikan contoh.
Bantuan kemanusiaan dari berbagai negara segera berdatangan begitu kabar tentang
tsunami tersebar. Bantuan ini berupa makanan, selimut, tenda, obat-obatan, tenaga medis,
dsb. Juga ada bantuan jangka panjang berupa rehabilitasi gedung sekolah, pemukiman, dan
infrastruktur lainnya.
Bencana alam ternyata mampu mempererat hubungan antar manusia dari berbagai
negara. Tiada lagi sekat-sekat warna kulit, agama, dan bahasa. Tsunami Samudera Hindia
2004 mampu menyatukan berbagai bangsa yang hidup di bumi yang satu ini.
Sebelum tsunami tersebut, terjadi konflik berkepanjangan di Aceh. Ada sekelompok orang
Aceh yang merasa diperlakukan tidak adil oleh pemerintah pusat. Mereka pun memberontak,
ingin membentuk negara sendiri. Pemerintah pusat pun mengerahkan tentara untuk menumpas
gerakan ini. Tsunami memakan korban yang besar di kedua pihak. Akhirnya diadakan
perundingan dan gencatan senjata. Setelah berbagai pertemuan yang diadakan, tercapailah
kesepakatan damai. Aceh akhirnya menjdi daerah yang memiliki otonomi khusus.