Gambar Sampul IPS · BAB IV BENCANA ALAM
IPS · BAB IV BENCANA ALAM
SW WIDODO

22/08/2021 15:54:43

SD 6 K 13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

BENCANA ALAM

Bab

4

A. Peta Konsep

B. Pendahuluan

Pada Bab IV kita akan belajar tentang bencana alam. Kegiatan kita awali dengan

mengenang kembali tsunami Aceh 2004. Setelah mengerjakan kuis, kita belajar tentang

makna bencana alam. Secara berurutan, kita akan mempelajari bencana alam yang saling

berkaitan. Gempa bumi, tsunami, dan gunung meletus mengawali bagian ini. Banjir dan tanah

longsor kita pelajari kemudian. Puting beliung dan badai menjadi materi terakhir dari bab ini.

C. Berbagai Bencana Alam

Pagi itu hari Minggu, tahun 2004 hampir berakhir. Satu menit lagi pukul delapan WIB.

Penduduk Banda Aceh masih menikmati liburannya, karena kemarin hari Natal. Tiba-tiba bumi

berguncang keras. Waktu guncangan beberapa menit, cukup lama untuk ukuran gempa bumi.

Banyak bangunan roboh. Ribuan orang tewas.

Begitu guncangan selesai, banyak penduduk Banda Aceh berkeliling kota, menyaksikan

kotanya hancur. Sementara itu, laut surut ratusan meter. Banyak penduduk yang tinggal di

pantai mencari ikan yang menggelepar di pasir pantai. Mereka tidak sadar, bahaya yang jauh

lebih besar mengancam jiwa.

Mendadak gelombang laut yang sangat tinggi datang. Begitu tingginya, sehingga

terjangannya masuk ke daratan, sejauh 12 km. Di pantai, orang tersapu ombak tiada daya.

Di tengah kota, orang panik berlarian dikejar air laut. Ada yang berhasil menyelamatkan diri,

namun banyak pula yang akhirnya tenggelam. Kali ini, ratusan ribu orang yang tewas.

BENCANA ALAM

BADAI

GUNUNG MELETUS

BANJIR

GEMPA

TSUNAMI

PUTING BELIUNG

TANAH LONGSOR

AKIBAT

CARA MENGATASI

PENYEBAB

CIRI-CIRI

Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SD/MI Kelas VI

34

Dari lepas pantai Banda Aceh, ombak besar yang disebut tsunami ini menyebar ke

seluruh penjuru dunia. Dalam 15 menit, menerjang pantai Sumatera Utara. Dalam 90 menit,

menerjang pantai Thailand. Selanjutnya, tsunami itu menerjang Sri Lanka dan Maladewa.

Bahkan, 7 jam kemudian menerjang sepanjang pantai timur Afrika, dari Somalia sampai Afrika

Selatan! Ratusan ribu lagi orang yang tewas mengenaskan. Keseluruhan korban jiwa lebih

dari 300.000 orang.

Gempa yang disusul tsunami ini tidak hanya mengejutkan orang awam. Bahkan para

ilmuwan pun sangat terkejut, karena selama ini peristiwa serupa hanya terjadi di sekitar

Samudera Pasifik. Alat peringatan dini tsunami pun saat itu oleh PBB hanya dipasang di

sekitar Samudera Pasifik. Ada yang mencatat gempa ini berkekuatan 9,3 skala Richter, yang

berarti terkuat kedua sepanjang sejarah manusia. Gempa yang lebih dahsyat berkekuatan

9,5 skala Richter hanya sekali terjadi yaitu di Chili tahun 1960. Tsunaminya terkuat sepanjang

masa, jika dilihat dari jumlah korban yang tewas.

Peristiwa ini memberikan pembelajaran kepada kita, betapa pentingnya memahami

karakteristik berbagai bencana alam. Pemahaman tentang daerah rawan bencana, tanda-

tanda akan terjadinya bencana, dan bagaimana cara menyelamatkan diri. Pemahaman ini

barangkali bisa menyelamatkan banyak orang. Semua upaya harus kita lakukan, karena kita

tidak tahu sebelumnya apa yang Tuhan takdirkan.

Sumber: Wikipedia

Gambar No.11.

Tsunami menerjang Banda Aceh, Desember 2004 (kiri).

Saat-saat gelombang tsunami yang tinggi menerjang daratan Thailand (kanan)

1. Tantangan

Beberapa materi yang akan kita pelajari sesungguhnya sudah kita kenal. Ayo kita buktikan!

Isilah teka-teki (Kuis No.18) berikut ini dengan memperhatikan gambar dan membaca

soalnya.

Soal

Mendatar:

2. Gempa ... , guncangan pada permukaan tanah tempat kita berpijak

3. ... longsor terjadi di lereng-lereng yang tererosi

4. ... meletus (menulisnya dari kanan ke kiri)

Menurun

1. Sering terjadi di daerah yang berada di sekitar sungai besar.

2. Puting ... Angin yang berputar, berbentuk mirip belalai gajah, menukik dari awan sampai

permukaan bumi.

Bencana Alam

35

3. Gelombang laut yang sangat tinggi menghantam daratan sampai beberapa kilometer.

5. Disebut juga badai, angin kencang yang biasanya disertai hujan lebat, di kawasan yang

luas.

6. Kebakaran ... ,sering terjadi di Sumatera dan Kalimantan pada musim kering

2. Memahami Bencana Alam

Bencana alam adalah kejadian alam yang menyebabkan korban harta maupun jiwa.

Bencana alam disebabkan oleh kejadian di kulit bumi atau cuaca yang tidak normal. Jenis

bencana alam antara lain gempa bumi, banjir, puting beliung, badai, tsunami, gunung meletus,

tanah longsor, atau kebakaran hutan. Namun kebakaran hutan tidak kita bahas karena jarang

menimbulkan korban jiwa.

Sesungguhnya ada juga bencana yang bukan karena faktor alam, seperti semburan

lumpur panas, pesawat jatuh, kapal tenggelam, terbakarnya gedung, runtuhnya gedung,

runtuhnya tambang, ledakan tangki bahan bakar, dsb.

Bencana alam, jika dilihat dari penyebabnya, dapat dikategorikan jadi dua. Pertama,

bencana yang murni karena kejadian alam. Kedua, bencana yang disebabkan kesalahan

manusia. Bencana bisa juga disebabkan kombinasi keduanya. Coba diskusikan dengan

rekanmu, masing-masing bencana alam termasuk kategori mana.

a. Gempa Bumi

Gempa bumi merupakan guncangan yang terjadi di permukaan bumi. Ilmu yang mempelajari

gempa disebut seismologi. Alat untuk mengukur kekuatan gempa namanya seismograf.

Charles F.Richter pada tahun 1935 mengembangkan skala kekuatan gempa. Angka pada

skalanya tidak ada batas bawahnya maupun atasnya. Gempa berkekuatan 1 skala Richter

akan mengguncang bumi dalam radius 100 km dari pusat gempa. Gempa berkekuatan 2

skala Richter akan mengguncang wilayah dalam radius 10 kalinya yaitu radius 1000 km,

dan energi yang dilepaskan 32 kalinya, demikian seterusnya. Gempa berkekuatan 3,5 Skala

Richter mulai terasa oleh manusia. Gempa berkekuatan di bawahnya hanya terdeteksi oleh

Kuis No.19. Teka Teki Silang (TTS)

Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SD/MI Kelas VI

36

seismograf. Gempa berkekuatan 12 skala Richter diperkirakan akan mampu membelah bumi

menjadi dua! Namun kita tidak perlu khawatir. Kulit bumi hanya mampu menyimpan energi

setara gempa berkekuatan 10 skala Richter.

Bayangkanlah bumi ini seperti telur rebus. Apabila kita kupas, bagian kulit luar telur

yang keras itu akan berupa lempengan. Lempeng tektonik agak mirip dengan kulit telur yang

keras itu. Lempeng tektonik merupakan lapisan paling luar dari permukaan bumi. Lempeng

samudera berarti sebagian besar bentuk permukaannya berupa lautan. Lempeng benua berarti

sebagian besar permukaannya berupa daratan. Ketebalannya, yang paling tipis 5 km, yaitu di

tepi lempeng samudera. Lempeng yang paling tebal mencapai 75 km, yaitu di pegunungan.

Di seluruh permukaan bumi, ada tujuh lempeng besar dan beberapa lempeng kecil.

Lempeng ini bergerak sekitar 4-7 cm dalam setahun, dengan arah yang berbeda-beda. Ada

yang saling bertabrakan, ada yang saling menjauh, ada yang saling bergesekan. Kalian lihat

gambar no.11, wilayah kita tempat pertemuan beberapa lempeng. Wilayah pertemuan antar

lempeng biasanya berupa palung laut. Wilayah seperti ini rawan gempa.

Sumber: Wikipedia, diolah kembali

Gambar No.12. Lempeng tektonik (kiri).

Wilayah Indonesia merupakan lokasi pertemuan beberapa lempeng tektonik (kanan).

Pada daerah pertemuan lempeng tektonik, terjadi tekanan. Tekanan ini menyimpan energi.

Gempa bumi terjadi bilamana energi yang tersimpan di dalam bumi, tiba-tiba dilepaskan.

Energi ini bergerak ke permukaan bumi berupa gelombang gempa. Gelombang gempa ini

menjalar keluar dari pusat gempa.

Berbeda dengan bencana alam lainnya, gempa bumi sama sekali tidak didahului dengan

tanda-tanda tertentu. Namun, lokasinya memang dapat diperkirakan yaitu di sekitar zona

pertemuan lempeng tektonik.

Bila sedang dalam ruangan ketika terjadi gempa bumi, kita harus secepatnya ke luar

ruangan.Anak-anak dan orang lanjut usia keluar terlebih dahulu. Ibu-ibu menyusul, dan terakhir

para bapak dan remaja. Bila pintu keluar terlalu jauh, maka kita harus bersembunyi di kolong

tempat tidur atau di kolong meja. Kepala kita tundukkan, kita lindungi dengan tangan. Bila

sudah di luar, kita harus menjauh dari bangunan. Karena gempa bumi selalu diikuti dengan

gempa susulan, maka kita tidak boleh mendekati bangunan sampai situasinya benar-benar

aman. Apabila lokasi kita di dekat pantai, kita harus menjauhi pantai karena ada kemungkinan

terjadinya tsunami.

Bencana Alam

37

Sumber: Wikipedia dan Encarta 2007

Gambar No.13. Dua lempeng tektonik saling menjauh, di Eslandia.

Sumber: Wikipedia, diolah kembali

Gambar No.14. Dua lempeng tektonik saling bersimpangan,

di Pegunungan San Andreas, Kalifornia, Amerika Serikat.

Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SD/MI Kelas VI

38

b. Tsunami

Tsunami merupakan gelombang air laut yang menerjang masuk beberapa kilometer ke

daratan. Tsunami berasal dari bahasa Jepang

tsu

yang berarti pelabuhan dan

nami

yang

berarti gelombang. Disebut demikian, karena ketika para nelayan Jepang pulang dari tengah

laut yang tenang, menjumpai pelabuhannya porak poranda diterjang gelombang. Di tengah

laut, memang gelombang tsunami tidak muncul ke permukaan karena berasal dari dasar laut.

Namun begitu sampai di dasar laut dangkal, gelombang ini akan naik mengikuti ketinggian

dasar laut. Begitu sampai pantai, gelombang ini pun muncul ke permukaan dan menerjang

masuk jauh ke daratan.

Tsunami bisa ditimbulkan antara lain oleh gempa bumi atau letusan gunung berapi bawah

laut. Namun penyebab yang paling sering terjadi adalah yang pertama yaitu gempa di dasar

laut. Ketika dasar samudera terangkat karena gempa, muncul serangkaian gelombang ke

semua penjuru. Peristiwa ini bagaikan batu kita jatuhkan ke kolam, riak air akan menyebar ke

segala penjuru.

Tsunami yang disebabkan gempa bumi, bisa diketahui tanda-tandanya. Pertama, didahului

gempa bumi. Kedua, laut surut beberapa ratus meter. Namun tanda-tanda ini tidak selalu

muncul. Apalagi bila gempa bumi pemicu tsunami terjadi di tempat yang jauh dari tsunami.

Untuk mendeteksi dini adanya tsunami para ahli membuat alat yang disebut tsunameter.

Alat ini diletakkan di dasar samudera. Ketika terjadi tsunami yang lewat di atasnya, alat ini

mendeteksinya melalui perubahan tekanan air. Bila ini terjadi, alat ini mengirimkan sinyal

ke pelampung di atas permukaan samudera. Pelampung akan mengubah sinyal menjadi

gelombang radio dan mengirimkannya ke satelit di orbit bumi. Satelit kemudian akan

mengirimkan peringatan ke stasiun peringatan tsunami yang ada wilayah rawan tsunami.

Setelah mendapat sinyal dari satelit, alarm di stasiun peringatan akan berbunyi.

Bila ada tanda-tanda akan terjadi tsunami, kita harus secepat mungkin menjauhi pantai.

Jika ada, carilah daratan yang paling tinggi. Perlu diingat, gelombang tsunami datang beberapa

kali, dengan selang waktu 5 s.d. 40 menit. Setelah situasi benar-benar aman, barulah kita

boleh kembali ke tempat tinggal kita.

Sumber: Wikipedia, diolah kembali

Gambar No.15. Proses terjadinya tsunami. Laut semula tenang. Tiba-tiba surut ratusan me-

ter. Beberapa menit kemudian datang gelombang besar beberapa kali, dengan selang 5 s.d.

40 menit menerjang pantai dan masuk jauh ke daratan

Bencana Alam

39

c. Gunung Meletus

Gunung berapi dibentuk oleh akumulasi magma yang keluar melalui celah kerak bumi.

Ada gunung berapi yang berlereng curam, ada juga yang landai, atau bahkan datar, baik

dataran tinggi maupun dataran rendah.

Magma adalah batuan cair yang terbentuk di bawah permukaan bumi. Magma berbentuk

cair karena tekanan dan suhu yang sangat tinggi di kedalaman 80-100 km. Magma dapat

keluar melalui celah yang menuju ke permukaan bumi. Magma yang keluar itulah, apabila

tertimbun terus menerus akhirnya menjadi gunung.

Bahaya gunung meletus adalah material yang dikeluarkannya. Letusan kecil mengeluarkan

lava pijar, awan panas, lahar panas, lahar dingin, dan debu. Letusan yang dahsyat dapat

melontarkan lava cair, agak padat, maupun pecahan batuan.

Letusan gunung berapi dapat menyebabkan bencana yang lain. Apabila gunung yang

meletus berada di bawah permukaan laut, dapat menyebabkan bencana tsunami. Apabila

gunung itu berada di daratan, letusannya yang dahsyat dapat menimbulkan gempa bumi.

Letusan gunung berapi yang paling banyak menelan korban jiwa terjadi pada tahun 1815.

Saat itu, gunung Tambora di Sumbawa meletus dahsyat. Jumlah korban jiwa diperkirakan

92.000 orang. Padahal saat itu jumlah penduduk tidak sebanyak sekarang. Debunya

memenuhi atmosfer bumi, menghalangi sinar matahari berbulan-bulan. Terjadi musim dingin

berkepanjangan di Eropa dan Amerika Utara. Tanaman dan ternak mati. Bencana kelaparan

terjadi di kawasan itu. Para ahli sejarah menyebutnya sebagai ` tahun tanpa musim panas' di

kawasan itu.

Letusan paling banyak menelan korban jiwa kedua tahun 1883. Gunung Krakatau di Selat

Sunda meletus dahsyat. Korban jiwa sebanyak 36.000 orang. Tsunami yang ditimbulkannya

setinggi 30 m. Letusannya terdengar sampai Australia. Ini adalah suara terkeras sepanjang

sejarah. Debunya membumbung ke angkasa setinggi 80 km, bergerak ke seluruh penjuru.

Hampir di seluruh dunia, langit gelap beberapa hari. Seorang pelukis Norwegia melukiskannya.

ª Tiba-tiba langit menjadi merah darah; Saya berdiri gemetar penuh ketakutan; Saya seolah

mendengar alam berteriak tiada hentiº , demikian katanya. Jarak Krakatau-Norwegia adalah

11.000 kilometer.

Di Indonesia terdapat paling tidak 150 gunug berapi yang masih aktif. Gunung Tambora,

Rinjani, Semeru, Bromo, Merapi, Galunggung, dan masih banyak lagi. Banyak bencana

yang bisa ditimbulkannya. Tapi gunung yang sedang bersahabat, keindahannya luar biasa.

Tanahnya subur. Potensinya untuk pariwisata harus kita kembangkan.

Sumber: Wikipedia diolah kembali dan indonesia-1.com.

Gambar No.16

. Tsunameter (kiri).

Pantai Pangandaran setelah gempa dan tsunami tahun 2006 (kanan).

Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SD/MI Kelas VI

40

Sumber: Wikipedia

Gunung meletus disebabkan celah yang menuju permukaan bumi tersumbat. Penyumbatan

ini bisa disebabkan kubah lava, ataupun material lainnya Tekanan akibat desakan magma

semakin lama semakin kuat. Apabila tekanan lebih kuat daripada penyumbatan, terjadilah

letusan.

Gunung meletus biasanya didahului beberapa tanda, sesuai karakteristik gunung berapi

itu. Tanda-tanda akan meletusnya G. Merapi, diantaranya adanya letusan kecil, gempa kecil,

guguran lava pijar dan keluarnya awan panas. Untuk G. Kelut, suhu air kawah meningkat

sampai mendidih, terbentuk awan dari penguapan air kawah bercampur asap, muncul kubah

lava di tengah kawah, dan adanya getaran-getaran kecil.

Namun kadang-kadang letusan gunung berapi tanpa didahului tanda apapun. Contohnya

adalah letusan G. Bromo tahun 2004. Saat banyak wisatawan menikmati pemandangannya,

tiba-tiba letusan terjadi di kawah Bromo.

Dalam kondisi normal, setiap gunung berapi dipantau terus menerus oleh petugas di pos

pengamatan. Jika ada peningkatan aktivitas dari gunung tersebut, statusnya ditingkatkan

menjadi waspada. Jika aktivitasnya semakin intensif, statusnya ditingkatkan lagi menjadi siaga,

sarana keadaan darurat disiapkan. Pada tingkat yang paling tinggi yaitu awas, penduduk di

daerah bahaya harus segera diungsikan. Pada tahapan ini, biasanya sudah terjadi letusan

pendahuluan yang tidak begitu kuat.

Sumber: Wikipedia

Gambar No.17. G. Krakatau kini, dilihat dari atas tampak terbelah di bagian utaranya (kiri).

Lukisan karya pelukis Norwegia menggambarkan letusan Krakatau (kanan).

Gambar No.18. Gunung Merapi di Jawa Tengah sedang mengeluarkan awan panas yang

sangat berbahaya karena suhunya sangat tinggi (kiri). Kawah G. Bromo (kanan)

Bencana Alam

41

d. Banjir

Banjir ada beberapa macam. Banjir bisa terjadi di wilayah pantai akibat terjangan

badai. Banjir bisa juga dipicu oleh tsunami. Ada juga banjir karena rob, luapan air laut ketika

gelombang pasang. Namun yang paling banyak terjadi adalah banjir luapan air karena curah

hujan yang sangat tinggi.

Ketika hujan turun, sebagian airnya disimpan tanah. Sebagian lainnya diserap tumbuhan,

sebagian menguap, atau mengalir di permukaan tanah. Banjir terjadi ketika tanah dan

tumbuhan tidak mampu lagi menyerap air. Air yang tak terserap akan mengalir di sungai dan

saluran air lainnya. Air yang mengalir di permukaan bumi ini akan ditampung oleh waduk,

bendungan, telaga, danau, dsb. Bila volume air begitu besar sehingga tidak tertampung lagi,

terjadilah banjir.

Banjir bukan saja merusak harta benda atau membawa korban jiwa. Derasnya aliran air

menyebabkan erosi di bagian hulu dan pengendapan di bagian hilir. Makhluk hidup seperti

ikan dan tanaman pertanian yang memiliki habitat di air seringkali menjadi musnah. Lalu lintas

menjadi terganggu karena jalanan menjadi rusak. Kegiatan perekonomian menjadi lumpuh.

Sembako langka, harganya pun membumbung tinggi. Infrastruktur lain seperti jembatan,

gedung sekolah, PLTA, saluran air bersih, jaringan listrik, menjadi rusak. Kerugian menjadi

berlipat ganda.

Banyak kota di Indonesia yang menjadi langganan banjir. Jakarta hampir setiap tahun

banjir, seringkali beberapa kali dalam satu kali musim penghujan. Semarang terkenal dengan

banjir rob. Surabaya dan Bandung pun menjadi langganan banjir.

Sumber: mediaraharja.com

Gambar No.19. Banjir di Jakarta 2007.

Banjir terdahsyat sepanjang sejarah terjadi di daerah aliran Sungai Kuning, China. Sungai

ini seringkali banjir dengan korban jiwa yang besar, antara lain tahun 1887, 1931, dan 1938.

Korban jiwa paling banyak terjadi saat banjir tahun 1931, diperkirakan 1 s.d. 3,7 juta orang

tewas.

Penyebab banjir antara lain curah hujan yang tinggi dan penggundulan hutan. Genangan

sampah, pemukiman di bantaran sungai, dan pendangkalan waduk juga menjadi penyebabnya.

Beberapa penyebab tersebut sebagian diantaranya merupakan kesalahan manusia. Jadi

sesungguhnya banjir bisa kita cegah. Coba diskusikan dengan teman-temanmu tentang

penyebab banjir lainnya dan bagaimana cara menanggulangi banjir!

Sebelum banjir datang, biasanya didahului tanda-tanda. Diantaranya, hujan selama

berhari-hari. Kadang-kadang yang hujan daerah yang lebih atas atau bagian hulu sungai. Air

sungai semakin keruh dan permukaannya semakin tinggi.

Apabila terjadi tanda-tanda akan banjir, maka dilakukan evakuasi. Barang-barang berharga

diamankan untuk menghindari pencurian. Pintu air pengaman di tanggul sungai harus dibuka,

karena bila jebol justru bisa berakibat fatal. Jebolnya tanggul akan menyebabkan aliran banjir

akan menerjang dengan kencang.

Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SD/MI Kelas VI

42

Tanah longsor terkait erat dengan banjir. Perbedaannya, banjir terjadi di daerah yang

rendah atau relatif lebih rendah dibandingkan dengan daerah sekitarnya. Sedangkan tanah

longsor terjadi di wilayah yang berupa lereng yang struktunya lemah. Tanah longsor yang

hanyut di sungai bisa menyebabkan banjir.

Sebelum terjadinya tanah longsor, biasanya didahului tanda-tanda tertentu. Hujan

berlangsung lama. Muncul suara dan getaran kecil di atas lereng. Kemudian. terjadi longsoran-

longsoran kecil.

Bila muncul tanda-tanda akan terjadi longsor, sebaiknya penduduk diungsikan. Bisa juga

dilakukan tindakan proaktif. Penduduk yang bertempat tinggal di lereng yang rawan longsor

direlokasi. Untuk kepentingan ini, tentunya fasilitasi dari pemerintah sangat dibutuhkan.

f. Puting Beliung

Puting beliung disebut juga tornado. Bentuknya berupa pusaran angin yang berkembang

dari awan hitam tebal (cumulonimbus). Dari awan, pusaran angin turun sampai ke permukaan

bumi. Bentuknya berupa terowongan awan yang mengecil di bagian bawah, dengan serpihan

material berpusar di sekitarnya. Jadi agak mirip belalai gajah. Materialnya berupa debu, pasir

atau serpihan batu.

Puting beliung yang sangat kuat bisa menghancurkan bangunan, bahkan mampu

mengangkat rumah dari fondasinya. Angin ini juga mampu melontarkan kendaraan ke udara,

dan kuat mengangkat kereta api dari relnya.

Sumber: reuters.com

Gambar No.20. Kerjasama tentara dan warga desa mencari korban tanah longsor

di Karanganyar Jawa Tengah, tahun 2007.

e. Tanah Longsor

Tanah longsor adalah anjloknya massa tanah dan batuan menuruni lereng bukit atau

gunung. Tanah longsor biasanya terjadi ketika air hujan meresap ke lahan di puncak bukit

atau gunung. Aliran air kemudian menyusup ke rekahan-rekahan batuan.. Akhirnya aliran itu

bertemu dengan material yang licin, seperti serpihan batu atau lempung. Posisi material ini

miring menghadap ke lembah. Semakin lama airnya semakin menggenang, sehingga semakin

berat. Akhirnya penopang lereng tidak mampu lagi menahan beban. Massa tanah dan batuan

pun tergelincir di sepanjang lereng.

Bencana Alam

43

Puting beliung memang bisa terjadi di semua benua kecuali Antartika. Negara yang paling

sering mengalami puting beliung adalah AS. Di Indonesia puting beliung bisa terjadi, tetapi

tidak begitu kuat. Ini adalah keuntungan kita yang terletak di ekuator dan sekitarnya.

Terjadinya puting beliung dimulai dengan adanya awan cumulonimbus. Dari bagian atas

awan, udara yang kering dan dingin bergerak turun. Sementara itu, udara yang panas dan

mengandung uap air dari permukaan bumi bergerak naik. Keduanya bertabrakan sehingga

terjadilah pusaran angin. Arah pusarannya bergantung lokasinya. Bila puting beliung terjadi

di selatan khatulistiwa, arah pusarannya searah dengan putaran jarum jam. Sebaliknya, bila

puting beliung terjadi di utara khatulistiwa, arah pusarannya berlawanan arah dengan putaran

jarum jam.

Tanda-tanda puting beliung diawali munculnya bentuk mirip ujung belalai dari awan. Angin

bertiup kencang. Kadang disertai gerimis dan sambaran petir. Debu membumbung membentuk

corong dengan moncong menghadap ke atas.

Selama puting beliung berlangsung, orang sebaiknya segera mencari perlindungan di

ruang bawah tanah. Tempat berlindung bisa juga di bagian dalam gedung yang konstruksinya

paling kuat. Kalau kita di dalam kendaraan, sebaiknya segera menjauh karena dapat terguling.

Kalau kita di dekat pohon, juga segera menjauh karena dapat roboh. Bangunan-bangunan yang

besar dan luas seperti aula, dan gedung olah raga rawan roboh sehingga harus dihindari. Jika

kita sudah terlanjur di luar dan ada puting beliung, sebaiknya segera tiarap dan melindungi

kepala kita dari material yang dibawanya.

Sumber: Wikipedia, diolah kembali

Gambar No.21. Proses terjadinya puting beliung.

g. Badai

Badai merupakan kondisi cuaca yang buruk. Badai ditandai dengan tiupan angin yang

kencang. Biasanya, badai disertai hujan deras, dan sambaran petir. Tiupan angin ini biasanya

disertai dengan material tertentu bergantung pada kondisi geografisnya. Material itu bisa

berupa debu, pasir, salju, atau bahkan butiran es. Badai pasir biasa terjadi di wilayah gurun

pasir. Badai salju ataupun es seringkali terjadi di wilayah beriklim sedang dan dingin. Badai

tropis adalah badai yang berawal dari daerah tropis.

Badai tropis bermacam-macam. Di wilayah AS disebut

Hurricane

, terjadi antara bulan

Juni-Oktober. Di Amerika Latin, Pasifik Selatan, dan Samudera Hindia disebut

Cyclone

, terjadi

antara Desember-Maret. Di bagian barat Pasifik Utara, Asia Timur, Indochina, dan Asia Selatan

disebut

Typhoon

, terjadi antara bulan April-September.

Badai tropis terdahsyat sepanjang sejarah melanda Bangladesh tahun 1970. Badai Bhola

ini menewaskan 500.000 orang. Badai tropis terdahsyat kedua menerjang India tahun 1839.

Badai Coringa ini menewaskan 300.000 orang.

Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SD/MI Kelas VI

44

Badai bisa terjadi bila ada pusat tekanan rendah dengan suhu minimal 27

o

C. Pusat

tekanan rendah ini muncul karena udara naik membawa uap air. Angin yang menuju pusat

tekanan rendah telah melalui perairan samudera yang hangat. Udara ini membawa uap air,

yang seolah menjadi bahan bakar untuk badai. Angin ini mengalami pembelokan karena

adanya rotasi bumi. Angin berputar inilah yang menyebabkan putaran badai. Badai jarang

terjadi di wilayah ekuator, karena di sini angin tidak begitu kencang.

Uap air yang hangat naik sehingga mengalami kondensasi. Uap air mengembun, dari gas

menjadi cair. Dalam proses ini, udara melepaskan panas. Panas inilah yang menggerakkan

badai, ibarat mesinnya. Saat semuanya bekerja bersama, muncullah angin kencang disertai

hujan lebat. Bila badai melewati laut, terjadilah gelombang yang sangat tinggi. Badai akan

berhenti apabila sampai di wilayah yang suhunya rendah.

Mirip puting beliung, kecepatan angin pada badai yang kuat bisa mencapai 250 km/jam.

Apa bedanya badai dengan puting beliung? Diameter wilayah yang terkena dampak badai

bisa mencapai 200 km. Puting beliung yang kuat berdiameter hanya 2 km. Badai memiliki

durasi 12 s.d. 200 jam. Puting beliung yang kuat hanya berlangsung sekitar 1 jam saja. Jarak

tempuh badai bisa mencapai ribuan kilometer, sedangkan puting beliung paling kuat hanya

ratusan kilometer.

Cakupan wilayah badai amat luas. Tanda-tandanya bisa diamati oleh petugas Badan

Meteorologi dan Geofisika (BMG). Para petugas ini akan memberikan peringatan bila ada

wilayah yang akan terkena badai. Para petugas ini membuat perkiraan berdasarkan data-data

yang diperoleh dari berbagai alat, antara lain dari satelit cuaca.

Badai terutama membahayakan transportasi. Jadi bila ada peringatan akan terjadi

badai, kapal laut dan pesawat udara harus menunda keberangkatannya. Bila badai akhirnya

menerjang tempat tinggal kita, maka cara menghadapi puting beliung bisa kita praktikkan.

Sumber: Encarta 2007 dan Wikipedia

Gambar No.22. Kota New Orleans (AS) porak poranda diterjang badai Katrina tahun 2005

(kiri). Sebuah rakit diterjang badai. Lukisan tahun 1850 karya pelukis Eropa (kanan).

Tahun 2005 negara adikuasa AS tidak berdaya menghadapi hurricane Katrina. Penduduk

di dua negara bagiannya terjebak badai berhari-hari, kehabisan makanan dan obat-obatan.

Badai yang menerjang Myanmar Mei 2008 diperkirakan menewaskan 100 ribu orang.

Di Indonesia, yang sering terjadi dan banyak menyebabkan korban adalah badai dari laut

yang berimbas ke daratan. Badai ini ditandai dengan angin kencang disertai hujan lebat. Di

laut, badai ini menyebabkan gelombang yang tinggi selama berhari-hari. Korban jiwa biasanya

terjadi secara tidak langsung. Korban banyak terjadi karena kecelakaan transportasi, terutama

jalur laut.

Bencana Alam

45

D. Rangkuman

1. Bencana alam merupakan kejadian alam yang menimbulkan korban.

2. Jenis bencana alam antara lain gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir,

tanah longsor, angin puting beliung, dan badai.

3. Wilayah Indonesia terletak di pertemuan beberapa lempeng tektonik. Akibatnya,

sering terjadi gempa bumi, tsunami, dan gunung meletus.

4. Indonesia terletak di wilayah tropis, angin puting beliung dan badai relatif jarang

terjadi.

5. Masing-masing bencana alam memiliki karakteristik berbeda. Penting bagi kita

untuk mengetahui tanda-tandanya dan cara menyelamatkan diri.

E. Evaluasi

Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat namun jelas!

1. Mengapa wilayah Indonesia rawan gempa bumi?

2. Jelaskan beberapa cara mencegah banjir!

3. Kelompokkan bencana alam yang kamu ketahui berdasarkan penyebabnya, yaitu yang

karena kesalahan manusia dan yang murni peristiwa alam!

4. Mengapa di wilayah Indonesia relatif jarang terjadi badai tropis?

5. Jelaskan keterkaitan antara gempa bumi, tsunami, dan gunung meletus!

6. Jelaskan keterkaitan banjir dengan tanah longsor!

7. Mengapa korban tsunami di Aceh begitu besar?

8. Bagaimana cara menyelamatkan diri ketika terjadi gempa bumi?

9. Bagaimana cara menyelamatkan diri ketika terjadi puting beliung?

10. Apa perbedaan antara puting beliung dengan badai?

3. Hikmah Bencana Alam

Mencegah bencana alam memang di luar kemampuan umat manusia. Namun ada hikmah

di balik setiap musibah. Gempa bumi dan tsunami di Aceh bisa kita jadikan contoh.

Bantuan kemanusiaan dari berbagai negara segera berdatangan begitu kabar tentang

tsunami tersebar. Bantuan ini berupa makanan, selimut, tenda, obat-obatan, tenaga medis,

dsb. Juga ada bantuan jangka panjang berupa rehabilitasi gedung sekolah, pemukiman, dan

infrastruktur lainnya.

Bencana alam ternyata mampu mempererat hubungan antar manusia dari berbagai

negara. Tiada lagi sekat-sekat warna kulit, agama, dan bahasa. Tsunami Samudera Hindia

2004 mampu menyatukan berbagai bangsa yang hidup di bumi yang satu ini.

Sebelum tsunami tersebut, terjadi konflik berkepanjangan di Aceh. Ada sekelompok orang

Aceh yang merasa diperlakukan tidak adil oleh pemerintah pusat. Mereka pun memberontak,

ingin membentuk negara sendiri. Pemerintah pusat pun mengerahkan tentara untuk menumpas

gerakan ini. Tsunami memakan korban yang besar di kedua pihak. Akhirnya diadakan

perundingan dan gencatan senjata. Setelah berbagai pertemuan yang diadakan, tercapailah

kesepakatan damai. Aceh akhirnya menjdi daerah yang memiliki otonomi khusus.